Hujan
Seperti butiran-butiran air yang turun dari langit, begitu juga gumpalan keresahan yang menyerupai awan hitam ini perlahan meluruh menjadi hujan..
Tidak berupa butiran-butiran air hujan, tapi cukup membasuh kedua bola mata coklatku
Entah untuk sebuah kepedihan atau sebuah kebahagiaan yang seperti sudah dapat kulihat samar
Kepedihan mungkin untuk melukai waktu yang tergadaikan bertahun-tahun kemarin, dan bahagiaku untuk asa yang merindu kedamaian abadi dan akan segera tiba..
Aku masih belum mau beranjak dari kegamangan ini, bukan karena aku tidak percaya bahwa aku pantas untuk bahagia tapi aku ragu apakah dapat aku membahagiakanmu sebegitunya ? seperti selalu kau berusaha membahagiakanku ?...
Aku mungkin hanya perlu sedikit angin untuk menghembuskan kabut ragu, hingga dapat kutinggalkan kegamangan untuk melakukan yang terbaik bagi hidup damaimu...
*sabar sebentar yah Prince Curvy, i'll do my best for you*
4 komentar:
Wuah...tenyata tulisan km bgs jg. Dalem banget, sumpah.
Tp saranku, jng prnh ragu tuk membahagiakan dia, karna dia pasti jg tulus memberikan kebahagiaan itu kepadamu.
Bdw, siapa sih yg dimaksud?
Dia siapa?
Yg pasti bkn aq kan?
xixixi.... *narcismode:on*
Echi, semoga echi bisa membahagiakannya.
Cuma menurut saya nih, yang bisa membahagiakan diri kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Karena bahagia itu ada dihati kita, jadi bagaimana kita mengelola hati kita.
Kebahagiaan menurut saya seharusnya tidak terpengaruh oleh kondisi diluar kita atau sikap orang kepada kita. Tapi tergantung bagaimana kita mengelola diri kita agar kita bisa memendang segala sesuatunya secara positif.
Salam sukses buat Echi
seperti prinsip tentara dong ci..."Anda ragu lebih baik kembali..!!!"
hahahaha
@all : hehehehe.... jadi saya harus pegimaneeeeeee ? ;p
Post a Comment
Mangga kalo mau komentar 'ndak perlu bimbang atau ragu.. saya 'ndak akan marah apalagi ngambek kok kalo komentarnya bikin ngamuk sekalipun hehehe..
silahkeun..